Saat Agama Islam Menjadi Agama Mayoritas di Dunia

Saat Agama Islam Menjadi Agama Mayoritas di Dunia – Kristen menjadi agama terbesar yang ada di dunia dengan perkiraan jumlah pemeluk mencapai sebanyak 2,2 miliar jiwa. Angka ini hampir setara dengan gabungan jumlah penduduk Tiongkok dan India (masing-masing berpenduduk kira-kira 1,3 miliar jiwa). Artinya, menurut hasil penelitian yang dilakukan dari PEW Research Center, setiap tiga dari sepuluh orang yang ada di dunia adalah Kristen.

Angka ini diprediksi akan mengalami peningkatan sampai dengan 35 tahun ke depan. Paling tidak, menurut PEW Research Center, diperkirakan akan ada 750 juta jiwa pemeluk agama Kristen baru selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2050. idnslot

Sekilas ini peningkatan populasi yang luar biasa besar. Akan tetapi jika melihat bahwa pertambahan jumlah penduduk dunia juga diperkirakan akan naik tajam mencapai 35% hanya dalam kurun waktu setengah abad, maka peningkatan jumlah umat kristiani hampir tidak mengalami perubahan signifikan. idnslot

Dengan total pemeluk yang nanti diperkirakan akan menjadi sebanyak 2,9 miliar jiwa, populasi umat Kristen masih 31,4% dari jumlah penduduk dunia pada tahun 2050. Sama persis dengan situasi saat ini. https://www.mrchensjackson.com/

Saat Agama Islam Menjadi Agama Mayoritas di Dunia

Yang justru mengejutkan adalah naiknya jumlah pemeluk agama Islam dalam kurun waktu yang sama. Saat ini, Islam masih ada di peringkat kedua dengan jumlah pemeluk sebanyak 1,59 miliar jiwa. Atau sekitar 23% dari total populasi dunia. Jumlah muslim diperkirakan akan naik hampir dua kali lipat. Dengan perkiraan mencapai sebesar 2,7 miliar muslim pada tahun 2050, ini akan menjadikan 29% penduduk dunia nantinya adalah orang Islam.

Peningkatan yang signifikan ini terutama disumbang populasi muslim di Eropa yang akan merangkak naik sampai 10%. Bahkan India, negara terpadat yang ada di dunia yang mayoritasnya beragama Hindu, akan jadi negara dengan penduduk umat Islam terbanyak yang ada di dunia mengalahkan Indonesia. Akan tetapiIslam tidak akan menjadi mayoritas di India karena pemeluk Hindu juga akan bertambah.

Apakah ini ada kaitannya dengan upaya penyebaran agama Islam di seluruh pelosok dunia seperti yang dilakukan Zakir Naik belakangan ini?

Di beberapa negara, sejak tahun 2010, pemandangan seseorang meninggalkan keyakinan masa kecilnya telah menjadi tren. Pew Research Center memproyeksikan gejala ini setelah melakukan penelitian di 70 negara. Hasilnya memang mengejutkan, bahwa Islam akan ketambahan pemeluk baru sebanyak 12 juta jiwa dan pada periode yang sama akan kehilangan 9 juta orang. Artinya akan ada penambahan 3 juta jiwa orang Islam.

Di saat yang sama, walaupun Kristen akan ketambahan pemeluk baru sebanyak 40 juta, akan tetapi diprediksi akan kehilangan penganutnya sebanyak 106 juta jiwa. Pada akhirnya, Kristen akan kehilangan populasi sebanyak 66 juta jiwa. Jumlah kehilangan terbanyak dibandingkan agama-agama lain.

Apakah kebanyakan dari umat yang beragama Kristen akan pindah menjadi seorang muslim? Tidak juga. Dengan masifnya kelompok yang tak berafiliasi dengan agama apapun, atheis maupun agnostik justru menjadi yang paling meningkat pesat dengan perkiraan jumlah populasi naik sampai 61 juta jiwa. Pada titik ini, walaupun akan ada sebanyak 35 juta jiwa atheis atau agnostik yang akhirnya memilih agama tertentu, jumlah ini masih kecil dibandingkan 97 juta jiwa yang akhirnya memilih untuk tidak beragama.

Sebab berikutnya kenapa populasi Islam akan meningkat pesat adalah angka kelahiran. Secara global, jumlah umat Islam naik tajam karena ada kenaikan tingkat kesuburan pada perempuan-perempuan muslim. Dalam rentang 40 tahun ke depan, satu perempuan muslim rata-rata mampu mempunyai 3,1 anak. Ini adalah jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan perempuan Kristen yang rata-rata hanya mampu 2,7 anak, perempuan Hindu 2,5 anak, atau perempuan Yahudi dengan 2,3 anak.

Angka tersebut menunjukkan bahwa kehamilan di usia muda pada masing-masing kelompok agama meningkatkan peluang jumlah anak yang bisa dilahirkan. Hal yang menarik alah, sejak pada tahun 2010, dari total penduduk yang ada di dunia, lebih dari seperempatnya berada pada usia di bawah 15 tahun. Dari usia tersebut, anak-anak yang beragama Islam menjadi yang terbanyak mencapai 34% dari total pemeluknya, atau sekitar 540 juta anak-anak beragama Islam. Hindu berada pada posisi kedua dengan 30% dari total pemeluknya, dan Kristen 27%.

Populasi anak di bawah usia 15 tahun inilah yang menjadi sebab berikutnya dari naiknya populasi pemeluk agama Islam di masa depan. Terutama di beberapa negara yang melegalkan pernikahan di bawah usia 17 tahun. Apalagi sebaliknya, umat Islam yang berusia 60 tahun ke atas adalah yang paling sedikit daripada pemeluk agama lain.

Pertanyaan yang mengemuka berikutnya ialah, apakah Islam akan menjadi agama mayoritas yang ada di dunia menggantikan Kristen setelah tahun 2050?

Beberapa peneliti seperti Todd M. Johnson yang adalah co-editor Atlas of Global Christianity, dan Houssain Kettani yang adalah Peneliti Perkembangan Populasi Agama Islam, percaya bahwa jumlah umat Kristen akan tetap berkembang sehingga selalu melampaui jumlah umat Islam. Meskipun begitu beberapa peneliti seperti Richard W. Bulliet, sejarawan dari Universitas Columbia, dan David Coleman, ahli demografi Universitas Oxford, memiliki pendapat berbeda. Diperkirakan Islam bisa menjadi agama mayoritas. Argumentasinya didasarkan pada tren yang pernah terjadi pada masa silam.

Saat Agama Islam Menjadi Agama Mayoritas di Dunia 1

Pernah ada masa di mana jumlah umat Kristen jauh tertinggal dari umat Islam. Hal itu terjadi pada periode 1000 sampai dengan 1600 masehi. Pada zaman itu, Eropa justru terus menerus dihajar dengan wabah pes. Pada yang sama, Islam pasca kehancuran Dinasti Abbasiyah justru melahirkan banyak kerajaan besar tersebar dari Timur Tengah ke Asia. Dinasti Usmaniyah yang ada di Turki, Safawiyah yang ada di Persia, dan Mughal yang ada di India. Ekspansi dan pertumbuhan agama Islam yang masif pada periode tersebut jadi sebab populasi muslim yang ada di dunia mengalahkan populasi Kristen.

Hal ini mulai terlihat pada saat negara-negara mayoritas yang beragama Islam seperti Suriah, Irak, sampai keberadaan ISIS membuat perang terus berkepanjangan. Masa perang memang akan mengurangi jumlah penduduk, akan tetapi pada masa setelahnya pertumbuhan populasi akan meningkat pesat.

Data dari Population Refrence Buraeu menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk secara luar biasa sejak periode pasca Perang Dunia II. Setelah jutaan tahun mengalami peningkatan yang lambat, pada periode antara tahun 1960 sampai dengan tahun 1975, ada tambahan satu miliar jiwa. Pada akhirnya sepanjang akhir abad yang ke 20, peningkatan ini terus bertambah begitu besar dengan skala pertumbuhan yang terus berlipat ganda.

Berbeda dibandingkan wabah pes di Eropa yang setelahnya tak memacu pertumbuhan populasi Eropa semasif setelah Perang Dunia II. Dan karena wilayah peperangan periode saat ini termasuk berada di teritori negara yang berpenduduk mayoritas Islam, maka ledakan peningkatan jumlah penduduk bisa jadi juga akan muncul dari sana.